Tidak ada karyawan yang ingin memiliki atasan toxic dan menyebalkan. Tapi, sayangnya hal ini tidak bisa diprediksi dan sering kali beberapa orang justru secara kebetulan memiliki atasan dengan sikap yang demikian.
Biasanya muncul banyak masalah jika atasan tak dapat mengontrol sikapnya dengan baik. Atasan toxic seperti ini justru bisa memberikan dampak buruk pada kinerja karyawan ke depannya.
Atasan toxic kadang juga kerap cari muka demi untuk menyelamatkan karirnya malah mengorbankan karyawannya dengan cara melemparkan kesalahan kepada karyawan apabila rencana perusahaan tidak berhasil, istilah yang sering disematkan adalah atasan cuci tangan.
Untuk menyiasati hal tersebut, kamu dapat melakukan beberapa tips berikut ini jika memiliki atasan yang toxic.
1. Selalu membuat batasan saat bekerja
Hal pertama yang harus kamu prioritaskan yakni dengan membuat batasan yang jelas. Batasan dalam bekerja yakni cara penting yang akan melindungimu dari pengaruh orang lain.
Ketika atasanmu gemar memarahi karyawannya, cukup berikan batasan agar omelannya padamu tak berdampak pada kinerjamu. Cara ini dinilai efektif karena jika kita terlalu sibuk memikirkan omelan atasan, tak akan ada habisnya.
2. Menjunjung sikap profesionalitas
Pada kenyataannya tidak mudah dalam memperoleh profesionalitas dalam bekerja. Ada saja hal-hal yang berisiko mengganggu sikap profesional di tempat kerja, salah satunya atasan yang toksik.
Ketika atasan bersikap tidak baik terhadapmu atau justru semena-mena, kamu tetap harus menjunjung profesionalitas. Caranya adalah dengan tidak melakukan hal-hal yang keluar dari tanggung jawabmu. Inilah yang akan membantumu menghindari perintah semena-mena dari atasan sendiri.
3. Tetap tenang dan tak gampang tersulut emosi
Rasanya tentu sangat tidak nyaman jika dimarahi atau bahkan diperlakukan sewenang-wenang oleh atasan. Beberapa orang bisa saja dengan mudahnya tersulut emosi dan merasa marah atas hal ini, namun bersikap demikian jelas tak akan menyelesaikan masalahnya.
Kamu hanya perlu tetap tenang dan bersikap seperti biasa. Jika kamu justru mudah tersulut emosi, hal ini bisa dijadikan senjata oleh atasanmu yang toksik.
4. Sebisa mungkin jangan buka celah
Perlu kamu ketahui bahwa sering kali atasan toksik akan selalu berusaha mencari celah dan titik terlemah dari karyawannya. Itulah mengapa penting bagimu untuk selalu menunjukkan hasil pekerjaan yang baik dan produktif.
Dengan hasil yang demikian, akan sulit untuk mencari celah agar dapat dijatuhkan. Kamu juga sudah secara cermat menentukan posisimu dengan baik.
5. Berani melapor jika sudah melewati batas
Ada batasan-batasan penting yang harus diketahui saat memperlakukan karyawan dan hal ini jelas menjadi kewajiban bagi para atasan. Justru kebanyakan atasan yang toksik akan mengesampingkan hal ini dan secara berani melewati batasan tersebut.
Padahal, melewati batasan sama artinya dengan bertindak semena-mena. Jika sudah terlalu berlebihan, kamu pun berhak melaporkan atas tindakan tak menyenangkan tersebut.
Memang tak bisa gegabah dalam menghadapi atasan toksik yang gemar bersikap semena-mena. Namun, penting untuk bersikap secara bijak agar tak sampai terus menerus pasrah jika diperlakukan buruk. Harus menentukan sikap, ya!